*Yahudi danTaxi Nomor 10*

 *Yahudi danTaxi Nomor 10*

MS. Tjik.NG

Dari sekian banyak karakter dan sifat-sifat buruk Yahudi yang termuat dalam Al-Qur'an diantara nya : penakut, suka bohong, berkhianat, pendengki, ingkar kepada Allah dan Rasulnya, pembangkang.       

Dan sangat beda jauh ketika mereka sesama yahudi. Misalnya sifat loyalitas dan royalitas serta soliridaritas yang tinggi sesama bangsa yahudi, boleh jadi ini dokrin ekstrim zionisme yahudi. 

Seperti diketahui lobby yahudi terkenal di manca negara, dengan pusat kontrolnya di Amerika, dan Inggris sebagai induk semang pelindung yahudi Israel.

Keunggulan mereka dalam mengisi pundi- pundi ekonomi hingga jaringan bisnisnya yang mendunia, mereka bergerak di sektor perbankan, keuangan, saham hingga dunia hiburan (Film) hingga produk consumer goods property multi media dan lain sebagainya berada dalam kontrol ketat lobby yahudi. 

Bisnis orang - orang yahudi yang senang dan hobby dengan "riba" ini menggurita di seluruh dunia hampir semua sektor bisnis, semua bentuk perdagangan mereka cengkram, apalagi di era digital, membuat lahan bisnis semakin mudah dikontrol. 

Mereka sangat extra waspada dan hati- hati dalam membelanjakan uangnya, dengan kalkulasi yang cermat dan matang. 

Jangan sampai uang mereka jatuh mengalir ke pihak lain yang bukan orang yahudi, sekecil apa pun nilainya.

Terdapat kisah di Eropa, dalam suasana musim dingin, gemerlap butiran putih batuh es dalam hamparan salju di sekitar hotel tempat dimana seorang lelaki yahudi paruh bayah menginap, dengan mengenakan mantel tebal keluar dari hotel , lalu berhenti sejenak menghampiri karyawan hotel yang berdiri di lobby .              

Lelaki itu minta tolong kepada karyawan hutel untuk mencarikan jasa transportasi (taxi) untuk melanjutkan perjalanan, menuju ke suatu tempat.

Dalam penantian jasa transportasi itu, telah melintas beberapa taxi. Taxi pertama lewat dia cuek saja. Datang taksi ke dua si lelaki yahudi ini pun tidak buruh-buruh menyetop, asyik baca koran .

Taxi ketiga pun datang menghampiri dengan ramah si yahudi pun tak peduli. Tiba giliran taxi keempat dengan kelakson yang keras lewat, itu pun tidak dihiraukan. Waktu terus berlari, datang lagi no.5 dengan ramah menyapa, tersenyum mau menghampiri tapi lagi-lagi ditolak dengan gelengan kepala. Begitu pun seterusnya sampai taxi no.9 pun juga ditolak dengan raut wajah yang jumawa.

Karyawan hotel yang membantu si Yahudi untuk mendapatkan taxi dibuat Bingung dan kesal bercampur penasaran.

Tibalah taxi no.10 datang dengan semangat dan ramah dengan sigap sang sopir merapat ke arah posisi Si yahudi menunggu.Oke deal, si yahudi pun berkenan memakai jasa taxi no.10.

Karyawan hotel yang mulai curiga keheranan, maka untuk sekedar menghilangkan rasa penasaran, mencoba bertanya kepada Si yahudi sebelum taxi yang ditumpanginya itu ngacir 

meninggalkan hotel. 

Dengan tenang dan senyum getirnya, si yahudi itu menjawab, bahwa taxi no. 1 sd no. 9 itu saya tidak kenal dengan drivernya. Lalu ada apa dengan taxi nomor 10 sergah karyawan hotel semakin penasaran. Si yahudi menjelaskan bahwa taxi nomor 10 saya sangat mengenal dengan sopirnya, karena dia sama dengan saya, dia adalah *orang yahudi juga* .

Terjawab sudah atas penasaran karyawan hotel tersebut. 

Terbayang betapa orang-orang yahudi itu solid, kompak dan solidaritas yang sangat tinggi dengan sesama bangsa dan ras yahudi. Bagi mereka untuk sekedar jajan, belanja yang ringan-ringan pun harus melihat dulu apakah yang jualan atau si pedagangnya orang yahudi, jika bukan mereka tidak mau mengeluarkan uang kepada orang lain (bukan yahudi) . Lain halnya jika sesama yahudi apapun mereka korbankan. 

Faktor tersebut di atas boleh jadi yang membuat yahudi secara ekonomi, bisnis dan perdagangan relatif lebih maju utamanya pada yahudi diaspora .

Sementara ummat Islam untuk "boikot" produk Israel saja masih ragu dan setengah hati. Sikap muslim yang masih plintat plintut dan hipokrit ini secara tidak langsung masih menaruh simpati kepada Israel yang tidak memiliki rasa kemanusian.

Dalam Al-Qur'an tegas dan jelas telah di sampai kan, QS. Al-Baqarah : 120

*ولن ترض عنك اليهودولاالنصرئ حتئ تتبع ملتهم, قل ان الهدئ الله هو الهدئ ولئن اتبعت اهواءهم بعد الذي جاءك من العلم مالك من الله من ولي ولانصير*

*Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Muhammadﷺ) sehingga engkau mengikuti Agama mereka . Katakanlah"sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya) sungguh jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari adzab Allah" .

Terang dan gamblang sekali firman Allah terbaca di atas. Sungguh yahudi dan nasrani sampai kapanpun tidak akan rela tak akan mau mengikuti kebenaran dari manapun datangnya, kecuali mengikuti dan bergabung pada agama dan cara-cara atau aturan yang mereka buat dalam segala aspek kehidupan mereka yang aneh itu.

Renungkanlah, selama 1400 tahun, mulai dari Nabi Musa Alaihissalam hingga Nabi Isa Almasih Allah SWT seolah hanya bicara, mengurusi dan dekat dengan bani Israel- yahudi ykni kepada satu bangsa saja. Nabi-nabi pun lahir sebagai utusan hanya ada di situ-disitu saja, di kalangan Bani Israel, betapa hebat dan tingginya privilege mereka. 

Tuhan sangat dekat dengan mereka, betapa perhatiannya Tuhan sama mereka, indah dan nikmat sekali. Begitu ada masalah pasti segera turun firman utk mereka, itu dulu, dulu sekali. 

Dari Bait al-Maqdis Jerussalem, Tuhan pindah rumah bergeser ke Baitullah di Makkah. Lalu Tuhan sepertinya menjadikan milik orang Arab. Bani Israel yahudi mulai tersingkir dan tersungkur tertatih tatih menggelandang , terusir terbunuh, jadi monyet.

Di Mekkah lahir seorang hamba Allah yang agung, Muhammad ﷺ 

dan hingga sekarang terus sampai dunia kiamat Islam berkibar berjaya. Bangsa Arab boleh bangga . Sejak 600an tahun masehi karena the real chosen people , bangsa terpilih itu sesunguhnya bangsa Arab.

Yahudi Bani Israel hanya mampu bertahan menjaga Tuhannya hanya seputar 1400 tahun saja.

Israel- yahudi dan konco-konconya hanya menunggu waktu saja. Waktu kelak yang akan menjawabnya.

Wallahu A'lam Bisshawab.

C201123, Tabik 🙏