*Berdakwah Lewat Kopi Dinding*

 *Berdakwah Lewat Kopi Dinding*

MS.Tjik. NG

Ini kopi super istimewa tidak semua Kedai kopi menjual kopi dinding . Biasanya yang sering terdengar, kedai kopi menjual jenis kopi Arabika dan Robusta atau kombinasi dari keduanya.

Barista yang handal pun tak bisa meracik kopi "dinding", lantas apakah kopi dinding ini bisa diminum layaknya kopi sebagai minuman.

Tentu saja Kopi Dinding sangat bisa diminum, dinikmati. Karena ini hanya penamaan atau diksi metafora belaka.

Ada beragam kisah akan lahir, mengalir dari secangkir kopi. Minuman rasa pahit harum berwarna hitam itu setia menunggu penikmatnya untuk menghirupnya yang tak pernah membosankan.

Ala Venezia, Italy. Kopi dinding bermula dari Kedai-kedai kopi di Venezia, beli 2 cangkir yang diminum satu cangkir. Satunya lagi khusus untuk berbagi.

Lazimnya, buy one get two, ini sebaliknya, buy two get one. Karena satu cangkir lagi untuk kopi dinding khusus untuk diberikan kepada seseorang pengunjung kedai yang tidak diketahui siapa dan dari mana. Yang mentraktir tak dikenal, orang yang ditraktir pun tak dikenal oleh orang yang mentraktir (sama-sama tak kenal) Hanya Allah SWT yang tahu.

Hari itu sabtu sore jelang akhir pekan, warga kota pun sejak sore hingga malam banyak yang keluar rumah, lalu lalang di jalanan, ada yang belanja kebutuhan sehari hari ada juga cuma untuk sekedar menikmati suasana malam dengan cuaca dingin di luar rumah, sambil mencari-cari Kedai kopi yang menyediakan menu-menu unggulan untuk sekedar kudapan menemani minum kopi di malam minggu.

Dalam hiruk pikuknya masyarakat kota, tiba-tiba terlihat seorang lelaki paruh bayah, dengan mengenakan sal tua dan jas butut yang sudah buram dan lusuh tertatih tatih masuk ke dalam kedai kopi, disambut hangat dengan senyuman ramah pelayan kedai.

Sang pelayan bertanya, apa yang bisa saya bantu Pak tua, sambil tergagap Pak Tua berucap, Tolong nak saya minta "kopi dinding" satu cangkir. Siap kebetulan kopi dinding masih ada 2 cangkir lagi, terimakasih sahut Pak Tua.

Pelayan Kedai langsung saja menuju dinding sebelah kiri, disana terdapat catatan secarik kertas/stiker bertuliskan "Kopi Dinding" .

Pak Tua duduk dengan dengan tenang sambil meihat di sekitar kedai pemandangan indah dalam suasana musim dingin semua orang bermantel tebal untuk menepis serbuan dingin yang menyergap tubuh hingga ke tulang. Kopi dinding sudah datang terhidang, ditaruh di atas meja, di hadapan Pak Tua, dengan senang hati Pak Tua langsung menyeruput kopi dinding nya waah lezat sekali gumam Pak Tua.

Setelah selesai minum kopi dindingnya Pak Tua segera pamit keluar, hendak pulang ke rumah.

Pak Tua tidak perlu merogoh kantong untuk membayar, karena "kopi dinding", adalah kopi gratis yang disediakan oleh Kafe/Kedai kopi untuk konsumen yang tidak punya uang, kopi dinding merupakan bentuk filantropis dari para konsumen Kedai yang hendak berbagi (sedekah) kepada sesama konsumen atau pelanggan kopi yang tidak memiliki uang, siapa saja, darimana pun tidak membedakan ras dan status sosial serta jenis kelamin.      

Katakan saja kepada pelayan, Saya mau beli kopi dua cangkir yang satu cangkir kopi dinding maka segera dicatat tanpa nama, hanya nomor urut, tanggal, bulan dan tahun. Selanjutnya sang pelayan menempelkan catatan itu ke dininding kedai.

Silahkan minta Kopi Dinding selama 

persediaan masih ada, silahkan saja.

Filosopi kopi dinding ini sungguh keren dan mempesona, pasalnya "Yang memberi tidak diketahui namanya, sementara yang dapat (menikmati) kopi tersebut pun tidak diketahui juga nama dan asal usulnya", mereka tidak saling kenal bahkan pelayan Kedai sekalipun.

Memberi atau sedekah secara diam-diam, tidak minta dipuji ini jelas sangat tulus ikhlas dan tidak ada ke-riya'an (pamer). Bagi orang yang menerima pemberian itu pun tidak lantas merasa hina dan direndahkan.

Konsep berbagi dengan cara cerdas dan tulus ini klop dan pas dengan ajaran Islam. Riya' adalah sikap yang dapat menyapu bersih pahala dari perbuatan amal baiknya.

Maka jangan remehkan kebaikan meskipun hanya menyingkirkan duri di jalanan. Apatah lagi berbagi secangkir kopi.

Karena itu bagian dari iman, dari 77 cabang iman, yang pertama dan utama kalimat tauhid :

   لااله الاالله.

Hingga menyingkirkan duri dari jalanan. Sebagaimana Hadits Rasulullah ﷺ Dalam riwiyat Abu Hurairah Rasulullah bersabda :

بينمارجل يمش بطريق وجد غضن شوك علئ الطريق فاخره٬ فشكرالله له فغفرله. 

"Saat seorang pria sedang berjalan ia mendapati sebuah dahan berduri menghalangi jalan. Kemudian ia menyingkirkannya, maka Allah bersyukur kepadanya dan mengampuni disa-dosanya. (HR. Bukhori)

Bukankah *Dakwah* itu, suatu proses untuk penyampaian, ajakan, seruan kepada orang lain atau kepada masyarakat agar mau memeluk, mempelajari, berbagi dan mengamalkan ajaran agama secara sadar, sehingga membangkit kan dan mengembalikan potensi fitri seseorang agar hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Pesan 2 cangkir kopi dik satu kopi arabika satunya lagi kopi dinding 

☕☕😊

Selamat berakhir pekan, semoga yang membaca pada sehat walafiat. 🤲

Wallahu A'lam Bisshawab.

C071123, Tabik 🙏

(rpk). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LPQQ Indonesia Kembali Menggebrak di Kota Kelahirannya, Karawang

Wagub DKI Jakarta H. Rano Karno yang di Kenal si Deol anak sekolah hadiri Pelatihan & Pembekalan 10.000 Mualim Al-Qur’an di Masjid At-Tin

Ketua DPD LPQQ Jakarta Selatan Hadiri Kopdar Perdana LPQQ Depok: Wujud Dukungan Antarwilayah dalam Gerakan Nasional Pengentasan Buta Aksara Al-Qur’an*