Aktivis Pesantren dirikan Taman Pendidikan Al - Qur'an di Masjid Zein Syukur
Aktivis Pesantren dirikan Taman Pendidikan Al Qur'an di Masjid Zein Syukur
Aktivis Pesantren yg juga mantan aktivis mahasiswa dirikan Taman Pendidikan Al Qur'an di Masjid Zein Syukur
Aktivis dari Kabupaten Jember Mohammad Yunus terpanggil mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di Masjid Zein Syukur, Serua Indah, Ciputat, Tangerang Selatan agar anak-anak di lingkungan Masjid Zein Syukur mendapat bekal pendidikan baca Al Qur'an sejak dini.
"Alhamdulillah sekarang sudah 32 anak(Santri) yang belajar sejak TPQ Karomatul Qodiri dibentuk pada awal Agustus 2023," ujar ustad Yunus di Serua indah, Tangerang Selatan, Bulan Lalu.
Ustadz Yunus mengatakan, keberadaan TPQ Karomatul Qodiri berdampak pula dalam memberdayakan 2 orang tenaga sebagai tenaga pengajar atau ustadz/ah.
Mantan Aktifis Mahasiswa ini bersyukur keberadaan Masjid Zein Syukur di lingkungan Serua Indah Ciputat Tangerang Selatan memberi manfaat dibidang pendidikan agama, tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah/sholat berjama'ah.
Sebagai pengajar di TPQ Karomatul Qodiri, ustadz Yunus memiliki pandangan akan pentingnya pendidikan bagi generasi muda(anak2 usia dini). Posisinya sebagai Aktivis Pesantren di Al-Qodiri Jember membuatnya semakin terpanggil untuk memberdayakan masyarakat di Lingkungan Masjid Zein Syukur, Serua indah Ciputat Tangerang Selatan.
Ustadz Yunus tidak hanya memprogramkan pendidikan baca Al-Qur'an, tetapi juga mengajarkan anak-anak tata cara Sholat lima waktu, dzikir, adzan dan bahkan Do'a2 & hafalan.
"Dengan menanamkan AL-Qur’an untuk generasi muda(sejak usia dini), minimal dirumah ada yang membaca Al-Qur'an dan mengerjakan sholat," kata ustadz Yunus.
Tujuan mendirikan TPQ, lanjut ustadz Yunus, agar anak-anak dilingkungan Masjid Zein Syukur ada solusi untuk hiburan dan kegiatan, tidak terfokus hanya pada main game, handphone dan lainnya.
Pendidikan karakter yang dilakukan ustadz Yunus kepada anak anak memberikan dampak yang sangat baik dalam merubah perilaku anak menjadi lebih baik.
"Bahkan saya menerima informasi, karena melihat anaknya rajin ibadah dan baca Al Qur'an, ada wali santri yang tidak pernah sholat, sekarang jadi mau sholat berjamaah di masjid Zein Syukur, karena termotivasi melihat anaknya," terang ustadz Yunus.
Ia bersyukur melalui pendidikan anak-anak dengan ilmu agama bisa memberikan hidayah juga kepada orang tuanya untuk lebih taat kepada Allah SWT.
Ustadz Yunus juga memgupayakan agar insentif bagi guru ngaji bisa meningkat dalam rangka meningkatkan mensejahterakan mereka, sehingga lebih maksimal memberikan pengajaran kepada para santri di TPQ Karomatul Qodiri.
"Kita berupaya agar para guru ngaji(ustadz/ah) tidak mudah beralih profesi atau kurang maksimal memberikan pengajaran karena kesejahteraan mereka di abaikan,"
Ustadz Yunus ingin para guru ngaji diperlakukan sama seperti guru bidang pendidikan lainnya karena peran para guru ngaji ini juga penting untuk perkembangan anak.
Menurut ustadz Muhammad, Salah satu Pengajar di TPQ Karomatul Qodiri mengatakan: "Selama proses mengaji, mereka dibagi menjadi dua kelompok, untuk Iqro dan Al-Quran dengan jumlah 2 ustadz & 1 Ustadzah yang menyimak para santri.
Sistem pembelajaran secara tatap muka dilakukan setiap hari Ahad sampai Sabtu, dimana Kamis(Malam Jum'at) libur. “Setiap harinya Pengajaran dimulai pada pukul 17.30 WIB diawali dengan sholat Maghrib berjamaah dan selesai kisaran jam 19.30 WIB ditutup dg Sholat isya berjamaah di Masjid Zein Syukur,” tutup ustadz Muhammad kepada Gen XYZ, Selasa, 31 Oktober 2023.
(nisa)
Komentar
Posting Komentar